Matahari dan Bulan

Salahkan aku, karena bayangmu kian samar semakin memudar.
Sosokmu merepih dalam kabut.
Kamu terlalu tenang.
Kamu tetap riak, padahal kamu tahu aku terkadang butuh ombak.
Menggulung dan merenggut, memaksa dan menekan.
Jadikan aku milikmu, jangan hanya sekala. Kukira kamu memahamiku: aku ingin didambakan.
Lingkaran milik kita tidak lagi terlalu nyaman untuk didiami: sang kijang kencana telah menunggu untuk kugapai.

Ketika matahari muncul, bulan lenyap.

Buat kamu. Yah, kamu tahu siapa kamu kan? ;)

2 comments:

Anonymous said...

buat saya yah itu tante? kok saya nda tahu yah :D

Anonymous said...

bu guru gita.. er.. ngerasa buat kamu? saya juga ndak tau tuuuhhh... :D:D:D