Istilah "redliner" muncul dalam benak saya pagi ini waktu saya melamun di metro dalam perjalanan ke kantor. Sistem metro Washington DC terdiri atas lima jalur yang menghubungkan beberapa titik di DC dengan kota-kota lain di sekitarnya. Masing-masing jalur ditandai dengan warna merah, hijau, biru, kuning dan jingga. Karena rumah dan kantor saya berada pada jalur merah, saya membaptis diri saya sendiri sebagai seorang "redliner".
Metro sangat penting bagi para commuter di area DC dan dua negara bagian yang mengapitnya, Virginia dan Maryland, karena tidak semua orang mampu memiliki mobil. "Mampu memiliki" di sini tidak sekedar merujuk pada daya beli barang itu per se, tapi mencakup aspek-aspek lainnya: ongkos pemeliharaan sesudahnya (termasuk asuransi yang minimal seribuan dollar setahun, belum lagi ongkos perbengkelan yang bisa membuat kita sakit hati dan terkenang-kenang pada tanah air), penyewaan garasi atau lahan parkir mobil kalau kebetulan kita tinggal di apartemen, dan tagihan parkir di tempat-tempat umum yang sebaiknya tidak diberitahukan kepada para tukang parkir di Jakarta, karena sejamnya bisa mencapai 27 dollar! Memang, ongkos parkir ini bervariasi, karena ada juga yang "hanya" mencapai sedollar sejam, tapi itu hanya bila:
1. Atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Akhir minggu dan hari libur.
3. Berada nun jauh di pinggiran kota.
Kemarin, waktu saya bercakap-cakap dengan teman-teman kantor, beberapa mengeluhkan kerusakan-kerusakan yang kerap terjadi pada metro akhir-akhir ini. Terutama pada jalur merah, yang akhir-akhir ini sering terhambat karena masalah teknis (saya sendiri pernah mengalaminya). Hal ini cukup meresahkan, karena jalur merah adalah jalur yang paling panjang dan ramai, dan merupakan satu-satunya jalur yang melewati Dupont Circle, pusat bisnis dan kawasan tempat banyak kedutaan besar berada.
Saya tidak tahu apakah metro dapat menjadi isu nasional. Mungkin saja, kalau sewaktu-waktu ada orang merusak jalur biru yang melewati Pentagon dan Foggy Bottom (tempat State Department), atau sekaligus jalur biru dan jalur merah. Nah, itu baru berita. Tapi saya tidak mendorong loh.
Note of a Redliner
Posted by caranita at Tuesday, December 07, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment