Indonebia Yang Membuat Hari Ceria

Para anggota milis ApaKabar atau Mediacare pasti tidak asing dengan nama Indonebia: si pemilik pseudoidentitas yang gemar menuliskan hal-hal provokatif dan ide-ide kontroversial, mulai dari mendorong lebih banyak orang Arab menghamili orang Indonesia (eh, tentunya melalui jalur pernikahan dong, baik yang legal secara hukum negara maupun mutah) sampai dengan terang-terangan memuji-muji tindak kekerasan FPI.

Ketika pertama kali membaca tulisannya, saya mengerutkan kening dan berpikir: orang bodoh dari mana ini. Jujur saja, sempat panas juga, dan bermaksud menulis tanggapan yang pedas. Hal serupa melanda banyak pembaca lain juga, rupanya, menilai dari panjangnya thread atas entrinya, yang sebagian besar mengecamnya.

Tapi lama-lama tulisan Indonebia yang mengaku pendukung PKS nomor satu ini justru membuat saya geli, dan bahkan bertanya-tanya apakah si penulis justru bermaksud mendiskreditkan kelompok radikal dengan cara seperti itu. Apalagi ketika Indonebia dan penulis kontroversial lainnya (seperti Nyonya Muslim Muskitawati) mulai berbalas ejekan, yang buat saya oh sangat menghibur sekali. Dulu ketika saya sedang membutuhkan pelepas kepenatan, saya akan mencari entri terbaru Indonebia.

(Omong-omong, sudah lama saya tidak menengok kedua milis. Kedua pemain masih adakah? Topik apa yang sekarang sedang hangat?)

Beberapa waktu lalu iseng-iseng saya mencari nama Indonebia di jalur maya, menca ri tahu apakah yang bersangkutan punya blog. Sudah pasti dong ada, di sini dan di sini. Seperti di milis, isi blognya juga selalu berhasil membuat saya terbahak-bahak.

Oya, meskipun kadang-kadang terbersit juga keingintahuan, saya tidak pernah berniat repot-repot menyelidiki siapa sosok di balik nama Indonebia seperti yang dilakukan oleh Muhamad Sulhanudin (baca cerita lengkap hasil penyidikannya di sini ). Saya cuma butuh hiburan kok :).

4 comments:

Anonymous said...

hihihihi ... air yang terlalu tenang emang suka ngebosenin (belum lagi kadang menyimpan bahaya!) makanya yang suka ngobok-ngobok emang harus dilestarikan hihihihi :D

Anonymous said...

Life needs a little of controversy (Eminem) :D

Anonymous said...

Eda Nana: hihihi.. emang siiihhh... hidup Joshua!

Jie: So? Should we create one? ;)

Anonymous said...

setelah saya memuat hasil penelusuran itu di blog saya dan di http://blog.suaramerdeka.com, saya mendapat email dari pemilik aslinya, Radityo, bukannya Indonebia. dia seperti kebakaran jenggot.

kepadanya saya sampaikan, jika memang ada yang salah dengan laporan saya, saya siap digugat.jika tak sepakat, ya silakan bikin tulisan tandingan. bukankah akan lebih baik jika tulisan itu dibalas dengan tulisan.

saya tak mengatakan salah atau benar dengan apa yang dilakukan oleh Indonebia. saya hanya mengangkat prilakunya ini ke permukaan. eh, belakangan dia mengirim email ke saya dengan mengatai-ngatai saya sektarian dan segala macam, lebih cocok jadi asisten Abu Bakar Baasyir.

Huh, dari situ saya sampaikan itulah bahayanya pseudonym yang bisa dipakai untuk menghina agama.dia seperti maling teriak maling. bagi saya orang macam begini berbahaya karena bisa memicu permusuhan, mengadu domba islam, menipu pembaca. makanya saya membuat laporan ini. nggak repot kok, kan ini memang kerjaan saya, je... trims