Mengatur Hati

Sudah pada nonton film "Click"? Adam Sandler? Saya baru lihat trailernya sih *pura-pura malu-malu* dan belum berniat mengantri untuk film ini. Terus terang, buat saya "Click" cuma salah satu opus Adam Sandler yang baru. Tapi konsepnya yang -- sebagaimana banyak film komedi lain, mungkin agak berlebihan -- imajinatif membuat saya terpikir untuk menerapkannya ke masalah lain.

Plot "Click" cukup sederhana, berputar pada seorang gila-kerja (tentunya diperankan Adam Sandler) yang menemukan sebuah remote control universal, yang membuatnya bisa mengatur
perilaku/gerakan orang lain sesuai tombol perintah. Jadi kalau dia merasa istrinya terlalu cerewet, tinggal tekan tombol mute. Atau bila ingin memperbaiki suatu kesalahan yang telah lewat, tombol rewind. Dan seterusnya.

Belakangan ini entah kenapa saya bertemu dengan beragam kisah teman yang berkaitan dengan urusan hati masing-masing. Ada yang sedang ambruk dan berusaha bangkit lagi setelah ditinggal kekasihnya. Ada yang terjebak dalam keruwetan "ya" atau "tidak". Ada juga yang sedang berbunga-bunga, menghangat, dan khawatir karena pelbagai perbedaan dengan pasangannya.

Saya mengatakan satu kalimat yang sama kepada kedua teman yang mengalami kepelikan di atas: "Kenapa harus menyiksa diri sendiri dengan bersedih karena orang yang tidak memikirkan kita atau perasaan kita?" Ah, saya mungkin kurang sensitif waktu mengungkapkan hal itu, terlalu didorong emosi sendiri, karena merujuk pada pengalaman pribadi yang belum tentu sesuai dengan kondisi teman-teman saya. Hanya saja saya kira saya memahami gejolak batin mereka sepenuhnya, karena saya pernah terjebak dalam situasi serupa. Dan pernah melakukan hal yang sama. Maju, mundur, maju lagi karena didorong kata hati yang ternyata salah, dan akhirnya mundur setelah menghadapi kenyataan yang sebenarnya: saya tak lebih dari satu sosok dua dimensi dalam hidupnya, cuma cerita tanpa makna lebih dalam.

Saya pikir, alangkah senangnya kalau ada remote control untuk hati. Bagian yang sakit bisa ditinggalkan dengan cepat menggunakan tombol fast forward. Tombol rewind dapat digunakan untuk memutar kembali kenangan yang indah -- tentunya sepanjang kita inginkan -- atau untuk memperbaiki kesalahan yang lalu. Sekiranya ada ada tombol erase, dapat dimanfaatkan untuk menghapus bagian yang tidak kita inginkan.

Ini tentunya khayalan ngawur yang tidak akan pernah terjadi. Hanya saja, tanpa disadari, kita semua -- termasuk saya -- kerap memakai remote control imajiner untuk melewati tahap-tahap yang memedihkan. Misalnya dengan menganggap sesuatu tidak pernah terjadi, tahapan itu tidak pernah ada, seseorang tidak pernah berwujud.

Tapi apa itu solusi yang tepat? Mungkin "remote control" ini cuma akan berdaya guna sementara. Cuma satu upaya melarikan diri dari persoalan. Toh suatu saat saya harus menghadapi kenyataan lagi. Dan itu yang harus saya lakukan: menyikapi masalah dan menangani emosi saya dengan cara yang benar. Seperti apa? Kalau untuk kasus saya sendiri (cuih, kasus! Hehhee...) terus terang saya belum tahu. Namun saya mengerti bahwa hasilnya selaiknya seperti ini: mengakui tahapan itu ada, sesuatu itu pernah terjadi, dan seseorang itu pernah hadir dalam kehidupan saya -- dengan pikiran yang bebas, merdeka, segar. Atau -- mengikuti jalan pikiran Jeng Ninit -- bersih dari sampah hati yang cuma bikin capek.

Saya masih mencari jalannya nih. Click!*power off, sementara*

7 comments:

Sontoloyo said...

you know what makes us a man ? a human being...it's something that we keep inside our heart....yes it is.

Sometimes you just want life to speed up, to slow down or to stop for a while.

Heart is just another frequency in life..smaller but deeper.It resonate through times and space.

the most strongest person in the world could not match the strengh of our hearts....also hearts is the weakest part if you choose to.

What matter you think about it..it will always remain with you.You want to speed it so you can forget the pain ? you want to slow it so you can sip a cup of happyness ? heart is always there for you...

Yesterday i talk to someone i love about euphoric moment in a new love and romance.I say to her "it will only last maximum for 18 month, after that you can see all the weak point in me, your eyes will be open and then you wake up end up having a relationship with somebody totally diffrent from you".

So how we can change that she asked...."by always choose it was the first day of the euphoric moment...day by day"

You can always choose it, heart won't lie a bit about anything it feels.But, my friend once told me this :

"When you hear a song, and it makes you remember of him/her...that mean you already forget about them"

Time is a remote control we cannot control (what the heck is this lines mean ??)

But it will help you nonetheless if you let it to.

The Question is do you really need the remote control for something that will be a treasure you and you can share it with others ?even your pain and suffering can help others...

*Bleep*

OFF

Anonymous said...

saya juga udah nonton trailernya :D

Ada yang terjebak dalam keruwetan "ya" atau "tidak". dejavuuuuuuu

hiks. eh click!

Apey said...

Enak bener ya jeng kalo punya remote control yg bisa muter2in kembali episode hidup yg nyenengin, back to happy moment, repeat all over again those smiling/laughing...terus bisa juga buat skip life track yg episode sedih, yg gak bikin hati susah, dsb....tapi bukannya kita hidup di panggung sandiwara *Achmad Albar tone*:D. Sutradara Yang Maha Kuasa udah membuatkan skenario sedemikian rupa, everybody have to live their own destiny.! *halah! sok filosofis*:)

Mita said...

thank you yaaa :)
click - fast forward aja kali yeee :)

budibadabadu said...

we are what we pretend to be. so we must be careful what we pretend to be.
—Kurt Vonnegut

chia said...

daku koq ga pgn ntn click ya bu..
imajinasinya berlebihan aja, dan sptnya idup jadi mainan.. hehehe.. melow bener..

masa dsana banjir? koq dsini adem2 aja.. ujan jg jarang2..

Anonymous said...

amen, sista!... amen!!!

while pause, try to watch superman... it's AWESOME!!!... devil wears prada, too.. i want all the clothes :D