Percakapan Dua Terpidana Teknologi


Terpidana 1: udah sampai rumah??

Terpidana 2: udah dong mas

Terpidana 1: kira-kira berapa jam dalam sehari kamu _tidak_ ulang tidak on line?? tidur 5 jam plus di mobil berangkat kantor k.l. 3 jam. diluar itu kamu on line.. jadi kira-kira kamu onli k.l 15-16 jam perhari bener nggak?

Terpidana 2: huehehehhe... bener... hehehe...

Terpidana 2: baru nyadar!

Terpidana 1: ya tambahlah makan, ke kamar kecil dll 3 jam. jadi 12 jam sehari on line. woow maniak

Terpidana 2: padahal kalo online di kantor tuh gak mesti ngobrol...

Terpidana 2: ya sambil kerja

Terpidana 2: temen chat nya suka ditinggal

Terpidana 1: hmmmm alasan aja sih..

Terpidana 1: chatting ambil kerja.. kerja yang sambilan emang aku gak tahu.. ntar kalau udah kepepet deadline baru blingsatan

Terpidana 2: huahahahahaha...

Terpidana 2: masih inget aja..

Terpidana 1: tapi setelah aku chatting.. baru ngerasin juga ya asyiknya.. tapi aku belum berani pakai web-web segala kayak kamu

Terpidana 2: tapi benernya aku udah rada bosen chatting... sekarang lagi tergila2 sama blogging hehehe...

Terpidana 1: kita akhirnya terbelenggu oleh teknologi

Terpidana 1: aku ama wiwik ini kalau internet di rumah mati.. udah dua-duanya rungsin kayak dunia mau runtuh.. padahal dulu 10 tahun lalu orang gak ada internet gak apa-apa ya.. belom ada email, chatting, blogging dll

Terpidana 1: mungkin bukan cuma terbelenggu tapi sudah diperbudak. di kantor on line terus chat, email, internet sambil kerja. dirumah juga masih nyambung. sampai rumah yang dilakukan duduk di meja komputer

Terpidana 2: iya ya...

Terpidana 2: harusnya sih kita melakukan kegiatan di luar

Terpidana 1: aku kadang rindu masa mahasiswaku dulu. No email, no chat, no sms, no hp, no internet.. manusia masih memiliki karakter'

Terpidana 2: kalo boleh cari excuse.. benernya tuh salah satu penyebabnya adalah kota yang makin tidak nyaman

Terpidana 2: lalu lintas yg makin macet... membuat kita jadi males ngider2...

Terpidana 2: dan.. ya.. emang teknologi yg membuat kita manja...

Terpidana 2: kalo gak ada kegiatan lain di rumah, sementara acara tv jelek2 (dulu kan cuma ada TVRI), kita cenderung lebih kreatif mencari dan membuat kegiatan.

Terpidana 1: kita sekarang khan 24 jam harus bisa dihubungi, on call basis.. kadang kita perlu waktu privat barang 20-30 menit aja gak bisa. sms berdering terus. HP dll. HP aja satu kurang ada 2 belom PDA. Komputer di kantor desktop 1 , laptop 1. Ini sudah gila kayaknya kita

Terpidana 2: you know, i really hadn't put a thought about it.. but now that you mention it...

Terpidana 1: bener gak.. kita diperbudak niihh.. gak ada privacy

Terpidana 2: emang iya...

Terpidana 1: juga dari segi mentalitas dan kultur kerja..

Terpidana 2: apa yg digambarkan di film "The Net" ya udah jadi kenyataan...

Terpidana 2: padahal film itu dibuat waktu teknologi informasi belum secanggih dan semerata sekarang

Terpidana 1: hampir ya.. bentar lagi. kalau di sweden sudah sangat dekat kesitu. semua warganegara ada datanya di net pemerintah dan dg no penduduk bisa dilacak lagi ngapain, beli apa, kena denda apa, transaksi apa

Terpidana 1: aku bilang ke orang swedia: jadilah kalian ini sekedar nomor (9 digit aja) saat ini

Terpidana 2: hehehehehe...

Terpidana 2: kalo gitu, di samping menjadi budak teknologi, manusia juga menjadi "narapidana" teknologi...

Terpidana 1: Orang Indon donk masih unik, kreatif '

Terpidana 2: kita bukan cuma kehilangan karakter, tapi juga identitas

Terpidana 1: thats what I was saying..

Terpidana 1: iya khan bagus khan.. orang Indon masih bisa malsu ID dll. disini gak bisa.. udahlah negara tahu lagi ngapain kita, sejarah pendidikan, kesehatan, keluarga, ngutang apa.. dll dll.. punya rumah berapa.. jumlah berapa.. mungkin sampai punya selingkuhan juga ketahuan hahahahah

Terpidana 2: huahahahahaha....

Terpidana 1: ok ya udah ya.. uneg2ku sudah selesai.. thank bye

Terpidana 2: loh

Terpidana 2: mo ke mana???

Terpidana 1: gak ada sih cuma mau jalan-jalan bentar ke luar ruangan.. udah capek mata dari jam 9 pagi tadi (6jam) lihat layar komputer terus. ini akibat terpÄidana teknologi juga

Terpidana 2: kekekekekek.. ya udah...

Terpidana 2: aku masih mo melakukan kegiatan terpidana lainnya soalnya hihihihi...

-- akhir percakapan--


Saya orang paling ceroboh di kantor (dan rumah). Dompet, handphone, uang, kerap tercecer di berbagai tempat. Empat kali saya terpaksa mengganti nomor handphone, karena barang itu hilang. Walaupun terganggu, tapi waktu-waktu antara kehilangan handphone dan membeli yang baru (kecuali terakhir kali, karena Terpidana 1 yang terhormat berkenan menghibahkan handphone-nya ke saya waktu beliau dimutasikan) merupakan saat yang nyaman untuk saya, karena tidak terganggu dering maupun SMS. Tidak membawa handphone atau alat komunikasi lainnya juga merupakan alasan yang tepat untuk menghindari orang-orang tertentu, atau menjelajah tempat lain tanpa kewajiban melapor rumah. Internet yang tidak berfungsi memang kerap mengesalkan pada awalnya, tapi toh setelah sekian lama terasa bahwa life without internet still goes on...

0 comments: