Kabar dari Pucon

Ini terutama blog untuk temen2 deketku ... en siapa aja yg mo baca, hehehee...

Pagi-siang sebelom berangkat gw tergesa2 nyari berbagai keperluan. Abis kemarin2nya gak sempet. But I finally managed to get two pairs of thick stockings (khusus buat winter) dan celana panjang item baru (yang bisa dipadu-padankan sama baju apa aja). Untung kemarin2nya udah belanja long john, sarung tangan n jaket tebel panjang... Wah, sempet2nya lagi sodaraku bekalin sambel teri goreng!!! Mantap berat deh!!!! (buat nambahin ransum, di samping segepok pop mie hehehhee...)

Setelah kehebohan ngepak segala macem, di bandara baru nyadar ternyata flash disk ketinggalan! TULUUUUNGGG!!! padahal semua file pertemuan ada di sana... untungnya Mas Hendra berangkat besoknya, dan kebetulan rumahnya deket, jadi titip dia deh...

Yang lebih seru sebenarnya waktu pindah pesawat di Sydney, dari Qantas ke LAN Chile. Pesawatnya terlambat berangkat. Gw sih tenang2 aja, gw pikir paling ada yg belom naik. Jadilah gw ngobrol dengan temen sebelah, Manager IT Bank Central Brazil yang baru pulang dari Singapura. Eh, tau2 gw didatengin salah seorang pramugari, yang minta boarding pass gw. Setelah gw kasih, dia tergesa2 keluar, dan kira2 15 menit kemudian kembali dan sambil mengangsurka boarding pass gw itu dia bilang: "You´re a missing person." Buset!!!! Jadi pesawat ini terlambat take off gara2 gw?????? Setengah jam pula!

Untung pilotnya jago, jadi kita sampai di Auckland tepat waktu. BTW, waktu gw tau harus transfer pesawat ke LAN Chile gw sempet agak kecewa, karena gw pikir gw bakal naik pesawat yg rada bobrok. Ternyata pesawatnya lebih ok daripada Lufthansa yg gw naiki waktu SOM I. Udah agak mirip SQ, dengan personal TV yg lengkap dengan game-nya, walaupun pilihan film dan gamenya belum sevariatif SQ. Udah gitu makanannya lumayan enak lagi. I was glad I had taken this route.

Temen seperjalanan gw cukup menyenangkan, talkative, walaupun seperti kebanyakan orang Amerika Latin lainnya suka over PD hehehhee... Apalagi Brazil emang salah satu negara Amerika Latin terbesar (walopun akhirnya ngaku juga sih waktu ditembak soal kesulitan ekonomi negaranya. Gw gak tega buat nyecer soal utangnya yg nomor wahid itu).

Setelah cerita2 dikit soal konperensi yg diikutinya di Singapura, di mana dia singgung juga soal beberapa orang Indonesia yang ditemuinya di sana ("But it was difficult for me to pronounce their names. Yours is easier." Iyalah!), our conversation finally led to Chile.

"Is this your first trip to Chile?" dia nanya.

"Nope, actually this is my second time."

Reply basi dari dia: "How do you find it?"

"It´s beautiful, I like it! It´s not as big as Mexico, but more organized."

"Yeah, Mexico City is very populous, just like our cities". (Liat kan? Buntut2nya pasti mengarah ke "kelebihan Brazil"). Terus dengan nada sopan dia nanya, "How many people are there in Jakarta?" (pikirnya kali: ah, paling2 nih ini kota kecil)

Gw sambil pura2 mikir: "About ten to twelve millions".

Dia langsung melotot: "Wow! That much?"

Gw dengan pura2 rendah hati: "Yes. In fact, Indonesia has 200 millions people."

Pokoke dia jadi bengong banget.

Gw terusin aja mumpung lagi di atas angin: "And it is an archipelago, consisting of 13,000 islands. Approximately there exist 300 languages."

"I didn´t know Indonesia is THAT big. 300 languages? How do you communicate to each other?"

"Using Bahasa. But u see..." Gw merendahkan nada suara, dan memasang muka penuh rahasia, "... it´s a secret, and u are among the very few people who would know this. We´re actually aliens and we usually communicate with telepathy, because we´re far more advanced than these earthlings."

....

Don´t worry guys. The whole "alien" things was made up, hehehhee... Kalo enggak kan gak mungkin orang itu masih bertahan di sebelah gw!!! Dan begitu sampe Santiago dia berinisiatif ngasih kartu namanya sambil berpesan... siapa tau next time I´ll be posted in Brasilia, gw jadi punya contact. Ok deh!!!!

Setelah nginep semalam di rumah Pak Bambang, tgl 22 gw berangkat ke Pucon. Bandara yang terdekat dengan kota tetirahan itu adalah Temuco, yg jaraknya kira2 108 km dari Pucon. Untung di Chile semua infrastruktur bagus, so it took only an hour and a half to get there. Delegasi Indonesia diinapkan di Los Tilos yang merupakan kumpulan bungalow (bahasa Spanyol: cabaƱas). Dan cantik pula!!! Bungalow gw ada tiga kamar tidur, dua kamar mandi, dan sudah pasti dengan dapur segala macam. And surprisingly, TV kabel!!! Udaranya lagi dingin, maklum menjelang winter. Siang hari kira2 10-15 derajat, malam bisa 5 derajat. Benernya gak dingin banget, tapi anginnya dingin banget!!! Telapak tangan sampe beku rasanya hehehehehe...

Udah ah, gitu dulu. Entar lanjutin lagi yang lainnya... More on Pucon!

1 comments:

Diana said...

Halo. Gue suka deh baca blog lu, bagus dan cerita2 lu di entry ini juga bagus banget. Gue pernah baca di koran kalo ada satu cewe yg ke moscow trus jadi pembicara di universitas. Begitu murid2 itu tau dia dari indo langsung ditanyaiin yg macem2 kayak di indo itu ada mobil ga dll, kayak negara kita ini ketinggalan jaman banget haha but it was a smart thought of you to tell that brazilian about our 200 millions citizens hahaha I like that a lot! One should never brag too far, anyway. One should always prepare for the shocking truth.