Hari Pendidikan Nasional

Gak tau kenapa hari ini tau2 jadi hari pendidikan nasional. Pagi2 tumben bokap ngajak beribadah rutin... yg biasanya dilakukan di hari2 non-Minggu... natsnya dari Amsal mengenai pengajaran dan hikmat. Terus feature utama Kompas mengenai orang2 berusia senja yang bersemangat mengejar sekolah lagi. Ada nenek2 yang les bahasa Perancis, dengan rekan2 satu kelas seumur cucunya; ada yang belajar melukis; berenang, dll. Bottom line-nya? Tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Dan khotbah di gereja sore ini tidak lain mengenai ajar-mengajar juga. Contoh yang disampaikan adalah - you guessed - semangat belajar yang tidak pernah pudar. Seorang nenek anggota jemaat GKI Panglima Polim kuliah lagi di STF Driyarkara jurusan Teologi, karena baru ditugaskan untuk menjadi "widyaiswara" kelas sidi baru. Hebat!!!

Aku jadi bertanya2 apakah ini semua ada artinya. Aku memang ingin melanjutkan kuliah lagi, ambil S-3, tapi belum tau kapan. Dan tidak yakin punya cukup ketekunan untuk itu. Pemikiran ngawur. Ketekunan itu bisa diusahakan, bukannya sesuatu yang herediter.

0 comments: